pengukuran morfometrik dan meristik dalam kajian biologi perikanan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan laut Indonesia mempunyai
sumberdaya hayati dengan potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan.
Sumberdaya hayati laut terutama yang berupa ikan merupakan sumber pangan utama
kedua setelah pertanian di darat. Pieris (1988) menyatakan bahwa ikan merupakan
salah satu hasil laut utama dan selama ini menjadi sumber protein penting bagi
rakyat. Dibandingkan dengan daging dan susu, ikan merupkan sumber protein yang
lebih baik untuk kesehatan (kadar kolesterol rendah) selain relatif murah
harganya.
Biologi Perikanan merupakan
mata kuliah lanjutan dari Ikhtiologi yang sebelumnya lebih menjelaskan tentang
ciri-ciri ikan, sistem organ, sistem saraf, peredaran darah dll. Sedangkan
matakuliah Biologi perikanan lebih mempelajari teknik-teknik yang digunakan untuk
penelitian mahasiswa. Salah satunya berkaitan dengan hubungan panjang dan
berat. Panjang tubuh sangat berhubungan dengan panjang dan berat seperi hukum
kubik yaitu bahwa berat sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Namun, hubungan
yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang
ikan berbeda-beda.
Setiap usaha pemanfaatan sumberdaya
perikanan perlu memperhatikan kelangsungan sumberdaya, stok dan populasi ikan.
Kajian tentang biologi perikanan baik tentang potensi reproduksi, karakteristik
panjang berat, kebiasaan makanan dan habitat yang bersangkutan. Dwiponggo
(1978) menyatakan bahwa dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan harus didasarkan
pada prinsip pengusahaan secara rasional dengan tetap menjaga kelestarian
sumberdaya dan lingkungan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan pratikum ini
adalah agar mahasiswa dan menerapkan metode tradisional morfometrik dan
meristik dalam kajian kajian biologi perikanan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan teori
Dalam istilah sederhana
pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang dan berat dalam
satu waktu. Sedangkan pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah.
Akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan
proses biologis yang kompleks dimana banyak faktor yang mempengaruhinya.
Pertumbuuhan dalam individu ialah pertumbuhan jaringan akibat dari pembelahan
sel secara litotes (Wahyuningsih dan Barus, 2006).
Karim (2002), Setiap
ikan mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada umur, jenis kelamin,
dan keadaan lingkungan hidupnya. Faktor-faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan, pH, suhu, dan
salinitas. Faktor-faktor tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan ikan.
Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan memiliki umur yang sama, namun ukuran
mutlak diantara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran ikan adalah jarak antara
suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya.
Pengukuran morfometrik
merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui
lengkungan badan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang standar,
panjang moncong atau bibir, panjang sirip punggung atau tinggi badan atau ekor (Effendie,
2002).
Ikan layur (Triciurus
savala) merupakan ikan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan
ramping. Ikan layur mempunyai tubuh yang pajang dan gepeng, ekornya panjang
bagai cemeti. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris disebut hair tail atau ekor rambut.
Kulitnya tidak bersisik, warnanya putih seperti perak, sedikit
kekuning-kuningan. Sirip perutnya tidak ada sedangkan sirip duburnya terdiri
dari sebaris duri-duri kecil yang lepas-lepas. Rahang bawah lebih panjang
daripada rahang atasnya. (Effendi, I. 2004).
BAB III
METODELOGI
KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum biologi perikanan dilakukan
pada hari sabtu tanggal 27 Maret 2016, pukul 16:00-Selesai. Adapun tempat
praktikum dilaksanakan yakni di laboratorium Basah, Fakultas Kelautan dan
Perikanan, Universitas Syiah Kuala.
3.2
Alat dan Bahan
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1
|
LAPTOP
|
1 UNIT
|
4
|
Alat tulis
|
1 Set
|
3.3 Cara Kerja
·
setiap
kelonpok mahasiswa ditentukan jenis ikan yang berbeda untuk diukur
karakteristik morfometriknya.
·
Ditentukan
karakter apa saja yang ingin diukur (karakrter ini harus sama untuk semua
spesies ikan atau kelompok) : dalam praktikum ini disepakati 12 karakter.
·
Jumlah
sampel ikan ynag diperlukan adalah 3x jumlah karakter yang diukur. Data ikan
jntan dan betina dianalisis terpisah.
·
Pengukuran
diukur sedapatkan mungkin dengan calliper (Jangka sorong) dengan tingkat
ketelitian tinggi (digital), jika tidak ada maka mister/penggaris dapat
digunakan dengan satuan pengukuran alam milimeter (mm).
·
Setlah
dilakukan pengukuran, maka semua data dikumpulkan (dikumpulasa) pada file yang sama (program
exell), data harus dimiliki oleh semua kelompok praktikum.
·
Kemudian
data ditransformasikan dengan rumus :
Mtrans = M x 100 / TL.
·
Kemudian
diklik Analyze > Classify > Discriminnat
·
Spesies,
dimsukkan de group variable, klik :define range,minimum 1 aksimum 6
·
Klik
method > pilih Mahalonobis distance > klik: continue
·
Klik
Classfy > use covariancce Matrix : within Group, plot :Combine Groups.
·
Klik
Statistic > Whitin Group correlation Group, > continue.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Data
hasil pengamatan Terlampir.
4.2
Pembahasan
Pengukuran morfometrik ini dilakukan
harus denganpenuh ketelitian, karena jika asal-asalan memasukkan data maka data
yang diperoleh akan ada kesalahan, dan jika data ada kesalahan hasil pengukuran
akan mengalamin kesalahan juga. Untuk langkah langka awal pengukuran
morfometrik adalah pengukuran 13 karakter pada ikan sampel yang akan kita
teliti, ikan sampel yang diteliti adalah 6 spesies, kemudian setelah mengukur
karakteristiknya, dilanjutkan data tersebut dimasukkan ke dalam program exell,
kemudian dilanjutkan dengan mentransformasikan data dari pengukuran 13
karakteristik tersebut, dengan menggunakan rumus Mtrans = M x 100 / TL, untuk
transfor ini cukup mudah dan simpel, pentransformasian data ini harus teliti dan sampai salah rumus. Dari
data tersebut kita lanjutkan dengan menggunakan program SPSS, program yang
menentukan apakah data kita ada kesalahan atau tidak.
Eigenvalues merupakan salah satu
dari hasil penelitian kita di pragram SPSS, ddari data di atas di peroleh untuk
nilai of Variance = 67,0 ini menunjukkan
bahwa dari data yang ditranspformasikan ada kesalahan dari data tersebut. Tapi
cukup lumayan bagus, yang dihindari adalah nilai Variance di bawah dari 50 %.
Kemudian untuk nilai structur
matrix jika nilai fungsinya memiliki tanda bintang berarti nilai yang memiliki
bintang tersebut memiliki perbedaan yang siknifikan dengan nilai yang tanpa
memiliki bintang, jika semakin banyak
nilai yang memilki bintang berarti nilai tersebut semakin siknifikan untuk
perbedaanya dengan nilai yang lain.
Kemudian untuk data terakhir adalah
letak dari data ikan sampel yang amati, letaknya memiliki 2 tempa, diantaranya
:
·
Fungtion
1 : fungsi ini memiliki titik (0), jadi kita bisa menarik garis secata vertikal
dari titik 0, dengan adanya penarikan garis ini fungsi 1 dapat di bagi menjadi
2 bagian yaitu : fungtion 1 positif yang terdapat adalah ikan Nila, ikan
Kembung, ikan Biji Nangka, dan ikan Merah. Kemudian untuk fungtion 1 negatif
memiliki spesies ikan Selar dan ikan Ciri, karena kedua ikan ikan menempati
wilayah nilai negatif.
·
Fungtion
2 : sama halnya denga fungtion 1, fungtion 2 ini juga memiliki titik garis 0,
jadi kita harus menarik garis secara horizontal, kemudian wilayah fungtion 2
juga terbagi 2 wilayah diantaranya, fungtion 2 positif memiliki spesies ikan
Selar, ikan Kembung, dan ikan Nila. Sedangkan untuk spesies yang berada di
wilayah fungsion 2 negatif adalah, ikN Ciri, ikan Biji Nangka dan ikan Merah.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Nilai Eugenvalue dan
menentukan apakah data yang didapatkan benar atau salah.
2. Jika nilai Variance
di bawah 50% berarti data tesebut diperkirakan salah.
3. Jika nilai Variance
di atas 50% berarti data tersebut bisa dipercaya.
4. Jika hasil Structure
Matrix memiliki banyak tanda (*) berarti diantara karakteristik pada ikan
memiliki perbedaan yang siknifikan.
5. Jika hasil Structure
Matrix memiliki sedikit tanda (*) berarti data tersebut menunjukkan sedikit
perbedaan diantara karakteristik pada ikan tersebut.
5.2 Saran
Diskusi
yang aktif antar asisten dan Mahasiswa lebih di tingkatkan, jangan Sungkan
karena satu angkatan, Praktikan dan Asisten sama sama cari ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Arie,
Usni.1999. Pembenihan dan Pembesaran Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Effendi.
1997.Biologi Perikanan.IPB PRESS : Bogor
Karim,
Muhammad Yusri, 2002. Makalah Pengantar Falsafah Sains. ITB. Bogor.
Kordii,
K. MGH.2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang
M.Gufran
H, Kordi K. 1997.Budidaya ikan nila. Dahara prize. Semarang
Wahyuningsih,
Hesti dan Dr. Ling. Ternala Alexander Barus. 2006. Buku Ajar Ikhtiologi.
Universitas Sumatera Utara.
Comments
Post a Comment