makalah avertebrata teripang

BAB I
A.         Ciri-ciri Umum Teripang (Holothurioidea)
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata.Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang.Teripang      atau     holothurians (Holorhurioidea, Echinodermata)  merupakan salah satu kelompok  biota laut yang spesifik dan mudah  dikenal. Bentuk tubuh teripang secara umum adalah  silindris memanjang dari ujung mulut kea rah anus(orally-aborally). Mulut terletak di ujung anterior dan anus diujung posterior.Seperti pada echinodermata umumnya, tubuh teripang adalah "pentamerous radial symmetry" dengan sumbu aksis mendatar (horizontal). Namun bentuk semitri  tersebut termodifikasi oleh lempeng tegak (dorsoventral plane) nampak sebagai "bilateral symmetry". Seperti halnya Echinodermata lain, selain radial semitri tersebut, karakteristik  lainnya adalah bentuk skeleton dan adanya sistem saluran air (water-vascular system). Teripang bergerak dengan kaki tabung (podia), yaitu bagian dari sistem saluran air ambulakra yang bekerja secara hidrolik.Fungsi utama sistem saluran air adalah mengatur tekanan hidrolik ini sehingga kaki tabung dapat bekerja/digerakkan. Pusat sistem saluran air tersebut adalah saluran cincin (water ring canal) yang terletak disekeliling faring. Saluran cincin bercabang ke lima saluran radial, yang masing-masing dihubungkan dengan kaki tabung melalui cabang-cabang saluran lateral. Fungsi utama kaki tabung adalah sebagai organ pergerakan, namun sebagian termodifikasi sebagai organ peraba.Kaki tabung yang berfungsi sebagai alat gerak beradadisisi ventral tubuh dan disebut 'pedisel'.Kaki tabung untuk peraba berada disisi dorsal tubuh dan disebut 'papila'. Beberapa jenis teripang, dari Bangsa Apodida, kaki tabungnya tereduksi atau hilang sama sekali. Pergerakkan teripang dari bangsa ini dilakukan dengan kontraksi peristaltik tubuh, yang dibantu oleh sifat kulitnya yang Iengket.
Di daerah sekeliling mulut, kaki tabung termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk mengumpulkan makanan. Pada kelompok teripang dikenal dua cara makan, yaitu menangkap plankton dengan tentakel (pada Dendrochirotida) dan dengan menelan pasir kemudian mengambil detritus yang terkandung (pada Aspidochirotida). Pasir tersebut kemudian akan dikeluarkan kembali melalui anus. Teripang mempunyai endoskeleton kalkarius berukuran mikroskopis sebagai "spikula".Bentuk spikula bervariasi dan karakteristik untuk setiap jenis (species), sehingga spikula sangat penting dan menentukan dalam klasifikasi maupun identifikasi.
Teripang pada umumnya berkelamin terpisah (dioecious), tetapi tidak jelas adanya dimorfisma kelamin.Pembuahan umumnya terjadi secara eksternal dikolom air laut tempat hidupnya.Gonad berkembang membentuk filamen dengan bentuk percabangan tunggal (pada Holothuriidae) atau dobel (berpasangan) (pada Stichopodidae).
Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai.Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan.Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit.Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral).Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah.Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya.Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan.Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air.Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan.
Teripang dalam ekosistem laut termasuk dalam kategori benthos yang mendiami dasar perairan pantai dan dapat digunakan sebagai indikator untuk   menunjukkan  keadaan  lingkungan  dimana  komunitas  tersebut berada.
B.         Klasifikasi
Filum              : Echinodermata
Sub filum        : Echinozoa
Kelas               : Holothuroidea
Ordo                : Aspidochirota
Famili             : Holothuroidae
Genus              : Holothuria, Muelleria, dan Stichopus
C.         Morfologi dan Anatomi
Ciri-ciri morfologi Teripang yaitu bentuk badari bulat panjang, punggungnya berwarna abu-abu sampai kehitaman dengan garis melintang berwarna hitam dan seluruh bagian tubuh.Apabila diraba terasa kasar dan banyak ditemukan diselasela karang baik yang masih hidup maupun yang telah mati dan diperairan yang didasarnya mengandung pasir (Martoyo et al, 2006).
Notowinarto (1991), menyatakan bahwa pada bagian anterior terdapat mulut(oral) tentakel yang berfungsi untuk mengambil, menghisap partikel atau makanan dan bagian pasterior terdapat kloaka (aboral) untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan maupun air.Pada bagian dekat anus dijumpai kelenjar seperti getah yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri.Sistem pemapasan Teripang menggunakan sistem pernapasan pohon yang terletak pada rongga kanan dan kiri atau bersebelahan dengan sistem pencemaan.
Deskripsi morfologi atau bentuk tubuh teripang diperlukan untuk klasifikasinya.Pengamatan morfologi, pengukuran panjang dan pemotretan teripang harus dilakukan saat hewan misih hidup.Hal ini mengingat teripang mudah mengalami perubahan bentuk dan warna setelah diawetkan.
Teripang memiliki tubuh yang lunak dan elastis dengan bentuk bervariasi, seperti membulat, silindris, segi empat, atau bulat memanjang seperti ular.Mulut terletak di ujung anterior, sedang anus diujung posterior. Panjang tubuh bervariasi menurut jenis dan umur, berkisar antara 3 cm sampai 150 cm. Bentuk tubuh teripang merupakan ciri taksonomiknya pada tingkat Bangsa (ordo) dan suku (family), khususnya untuk Suku-suku dari Bangsa Aspidochirotida.
Teripang pada umumnya mempunyai warna kulit yang kusam, seperti abu-abu.coklat, hijau lurnut, atau hitam. Sisi ventralnya biasanya berwarna lebih cerah dari pada sisi dorsal, seperti putih, kuning, merah muda atau merah. Beberapa jenis teripang memiliki kulit dengan pola bercak-bercak atau garis-garis Teripang memiliki lima daerah "ambulakra" yang memanjang secara oral-aboral. Tiga daerah ambulakra berada disisi ventral, sedangkan dua lainnya disisi dorsal.Masing-masing sisi "trivium" dan "bivium".Kaki tabung disisi ventral lebih banyak.Lebih besar, dan merniliki penghisap pada ujungnya, sedangkan kaki tabung disisi dorsal termodifikasi sebaga papila yang lebih sedikit dan lebih kecil.Ada tidaknya kaki tabung juga merupakan salah satu dasar klasifikasi teripang pada tingkat Bangsa .Pada sekeliling mulut, kaki tabung termodifikasi menjadi tentakel. Jumlah tentakel bervariasi dari 10 sampai 30, biasanya merupakan kelipatan lima. Panjang tentakel pada setiap individu umumnya sama. Bentuk tentakel teripang bermacam-macam, seperti bentuk perisai (peltate), bentuk dendrit (dendritic), bentuk menyirip (pinnate) maupun bentuk menjari (digitate) dan bentuk perisai menjari (peltato-digitate).Jumlah dan bentuk tentakel merupakan ciri taksonomik dalam klasifikasi teripang pada tingkat Bangsa dan Suku.
Permukaan tubuh teripang pada umumnya kasar karena adanya "spikula” pada dinding tubuh hewan tersebut.Spikula merupakan endoskeleton yang telah tereduksi menjadi berukuran mikroskopis dan tertanam dalam lapisan dermis dinding tubuh teripang.Senyawa utama pembentuk spikula adalah kalsium karbonat yang larut dalam larutan asam.Spikula teripang, seperti halnya endoskeleton echinoderm lainnya, memiliki struktur berpori.Pori-pori tersebut dapat mencapai lebih dari 50 % volume total endoskeleton.Susunan dan ukuran pori-pori sangat bervariasi.Pada hewan yang masih hidup, pori-pori terisi oleh serat-serat jaringan pengikat.Bentuk spikula bermacam-macam dan khas untuk masing-masing jenis.Oleh karena itu, spikula menjadi ciri teripang pada tingkat Marga (genus) dan jenis (species). Variasi bentuk spikula teripang bermacam-macam, mulai bentuk yang sederhana seperti batang (rod), batang bercabang (branched rod), lempengan (plate), roset (rosette), kancing (button), dan jangkar  (anchor) sampai kebentuk-bentuk yang lebih kompleks, seperti bentuk meja (table).


















BAB II
SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan teripang berbentuk tabung memanjang, terdiri dari tentakel, mulut, kerongkongan, perut besar, usus kecil, kloaka dan anus.Saluran pencernaan teripang bulat panjang merentang di atas tubuh dalam rongga coelum.Oesophagus yang pendek merupakan sambungan dari mulut ke lambung, selanjutnya intestinum yang poanjang ditopang oleh mesentris dan dihubungkan dengan kloaka yang berotot dan berakhir pada anus yang terletak di bagian posterior.
Mulut berbentuk bulat atau sedikit oval, terletak di tengah selaput bukal dan dikelilingi oleh sederetan tentakel bukal.Mulut dilingkari oleh semacam otot polos yang diduga berfungsi sebagai bibir.Faring dan esofagus relatif pendek, dan esofagus kadang-kadang tereduski.Faring melekat dengan erat ke dinding tubuh dengan bantuan suspensor yang terdiri dari otot dan jaringan ikat.Lambung ditandai oleh kehadiran otot polos yang membesar, tetapi pada beberapa anggota Holothuroidea pembesaran otot polos ini tidak begitu jelas.Selain dari pembesaran otot polos, lambung pada awal dan akhirnya juga ditandai oleh semacam penyempitan (contriction).Usus merupakan bagian saluran pencernaan yang paling panjang.Kurang lebih 2 sampai 3 kali panjang total tubuh. Usus tersusun berbelok dalam tubuh, mula-mula usus berjalan memanjang sepanjang sisi middorsal ke arah belakang, kemudian membelok kembali ke arah depan melalui sisi tubuh sebelah kiri. Setelah sedikit melewati faring, usus ini berbelok kembali ke arah belakang sepanjang sisi midventral.Bagian usus paling belakang sarat dengan makanan yang ditelan, bagian ini kadang-kadang disebut sebagai usus besar, dan bagian sebelumnya disebut sebagai usus halus. Usus akan berlanjut ke bagian rektum dan kloaka. Rektum dan kloaka mempunyai struktur dinding yang tebal (Gambar 3).Kloaka melekat ke bagian posterior tubuh dengan bantuan suspensor (kloakal-suspensor).Ukuran dan bentuk dari komponen saluran makanan ini bervariasi dari jenis ke jenis lainnya.
Secara umum saluran pencernaan dibangun oleh 5 lapisan, yaitu : lapisan epitel, lapisan jaringan penyokong dalam, lapisan otot polos dan otot bergaris, lapisan jaringan penyokong luar, dan lapisan peritoneum bersilia. Lapisan peritoneum ini kadang-kadang absen pada sebagian anggota kelompok teripang.Sel-sel kelenjar dan sel-sel mukosa yang berperan penting dalam pencernaan terdapat di antara sel-sel epitel.Posisi anus pada teripang juga bervariasi, biasanya terletak di ujung posterior dari tubuh.Pada bangsa Elasipoda anus terletak pada posisi posterio-ventral dari ujung tubuh.Sedangkan pada bangsa Dactylochirotida, sebagian anggota Aspidochirotida dan Dendrochirotida, mempunyai anus yang terletak di ujung poterio-dorsal.
Sebagaimana lazimnya pada biota lainnya, gerak partikel makanan dalam saluran pencernaan dimungkinkan oleh daya peristaltik. Daya peristaltik timbul akibat gerakan dinding saluran pencernaan yang fungsinya dikoordinasikan oleh kerja otot polos yang dibantu oleh otot bergaris







a).     Macam Makanan
Ada tiga macam sumber makanan bagi teripang, yaitu : kandungan zat organik dalam lumpur, detritus, dan plankton. Teripang primitif dan teripang yang hidup di laut jeluk, lebih tergantung kepada detritus dan kandungan zat organik dalam lumpur.Dalam hal ini tipe tentakel bukal sangat erat kaitannya dengan macam makanan.Tentakel bukal dengan tipe sederhana, dan berukuran relatif pendek dengan luas sapuan yang sangat terbatas (tipe peltate, digitate, dan pinnate) merupakan ciri dari teripang pemakan endapan (deposit feeder).Mengingat pergerakan teripang yang relatif sangat terbatas, dan dengan kemampuan gerak yang sangat lamban, menyebabkan biota ini tidak mungkin bertindak sebagai hewan predator atau karnivora.Tidak adanya alat kunyah dan pemotong seperti organ Aristoteles pada kelompok bulu babi, juga mengakibatkan tidak mungkin menjadi hewan herbivora dan menyebabkan biota ini sangat tergantung kepada substrat di sekitarnya.
Teripang bangsa Aspidochirotida, Elasipoda, Apoda, Molpadiida, dan Dactylochirotida mempunyai 10 sampai 20 tentakel bukal yang berukuran relatif kecil dan mempunyai bentuk yang sederhana. Biota ini pada umumnya bersifat deposit feeder, dengan sumber makanan utamanya berupa kandungan zat organik dalam lumpur, detritus dan plankton. selain kandungan zat organik dalam lumpur, teripang juga tergantung kepada massa bakteri yang terdapat dalam pasir. Selain lumpur, detritus, bakteri, beberapa biota berukuran kecil juga dimanfaatkan sebagai makanan, seperti fora-minifera, plankton, dan potongan-potongan kecil dari hewan ataupun tumbuhan laut lainnya (organik debris).Tetapi makanan yang disebutkan belakangan ini bukanlah menjadi sumber makanan utama.
Teripang bangsa Dendrochirotida, dianggap lebih maju dalam sudut pandang evolusi.Teripang ini mempunyai tentakel bukal tipe dendritik.Tentakel bukal tipe dendritik mempunyai percabangan berbentuk pohon dan berukuran relatif lebih panjang, sehingga mempunyai daya sapuan yang lebih luas.Berbeda dengan teripang yang diceritakan terdahulu.kelompok Dendrochirotida ini bersifat suspension feeder, dan hidup dari memakani plankton dan partikel tersuspensi (seston). Dalam hal ini plankton merupakan makanan utamanya.bahwa tidaklah semua anggota kelompok Dendrochirotida bersifat suspension feeder. Teripang jenis Leptopenctata elongata yang hidup di perairan Inggris ternyata bersifat sebagai deposit feeder atau pemakan endapan. Teripang ini selalu berada dalam lumpur dengan bagian anusnya menghadap ke arah permukaan substrat.Pada lubang di atasnya terlihat adanya tumpukan fecal pellet yang menunjukkan hewan ini melakukan aktifitas makan dengan normal.Sumber makanan teripang ini adalah kandungan zat organik yang terdapat dalam lumpur.
Beberapa anggota bangsa Aspidochirotida mempunyai tentakel bukal yang merupakan modifikasi antara tipe peltate dan tipe dendritik.Tentakel bukal seperti ini disebut sebagai semidendrit atau peltatodendreit.Di samping memakani lumpur di sekitarnya.teripang ini juga aktif menangkap plankton langsung dari air laut di sekitarnya. Dua jenis teripang yang termasuk ke dalam kelompok ini, yaitu Holothuria cinerascen dan Actinopyga mauritiana.Teripang ini memilih hidup di kaloran terumbu karang yang relatif berarus kuat.
Para pakar sependapat bahwa teripang pemakan endapan tidak selektif memilih partikel yang kaya akan kandungan zat organik. Ukuran partikel dalam saluran pencernaan relatif sama dengan ukuran partikel medium di sekitarnya. Kandungan zat organik dalam saluran pencernaan dan dalam fecal pellet, jauh lebih tinggi dari kandungan zat organik dalam lumpur di sekitarnya.
b).     Enzim
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup, dan mampunyai fungsi penting sebagai katalisator reaksi biokimia yang secara kolektif membentuk metabolisme perantara dari sel. Berdasarkan sifat kimia dari lokasi aktif enzim protease dibagi menjadi empat golongan.Enzim papain dan enzim bromelin termasuk ke dalam golongan kedua, yaitu protease suifidril yang artinya mempunyai residu sufidril pada lokasi aktif.Enzim ini dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan logam berat.Protease yang diisolasi dari Famili Bromiliaceae ini disebut bromelin.Prospek pengembangan enzim ini cukup besar karena enzim ini dapat diperoleh dari limbah industri pengolahan nenas seperti sari, kulit, atau batang nenas.Enzim bromelin ini juga secara optimal dapat bekerja pada pH netral dan temperatur udara tetap.Hal ini membuat rasa enak dan mernbantu hidrolisa dari protein dalam fermentasi.
Dari penelitian mengenai ekstrak dinding usus dan cairan saluran pencernaan, diketahui adanya aktifitas enzimatik pada teripang.Enzim bersama mukosa diduga dihasilkan oleh lapisan epitelium.Mukus dan enzim secara bersama menguraikan senyawa-senyawa kimia dari partikel makanan di sepanjang saluran pencernaan.teripang jenis, Leptosynapta gallinnei, Leptosynapta inhaerens, dan Holothuria forskali melaporkan adanya 25 macam enzim pada teripang tersebut. Lima macam enzim mampu menguraikan rantai senyawa ester, 12 macam enzim mampu menguraikan rantai glikosida, dan 8 macam enzim lainnya mampu menguraikan rantai senyawa peptida.adanya enzim yang mampu memecah ikatan cellulosa dan chitin. Sistem enzim pada teripang juga mampu mengurai senyawa kompleks, seperti gliko-protein dan gliko-lipida. Keduapuluh lima macam enzim tersebut dapat dikelompokkan kedalam Disacchari-dase, Polysaccharidase, amylase, maltase, pro-tease, esterease, dan chitinase. Aktifitas enzimatik dapat berlangsung sepanjang saluran pencernaan, tetapi aktifitas yang paling menonjol adalah pada usus depan (anterior intestine).
Bahwa baik pada teripang kelompok pemakan endapan ataupun pemakan mated tersuspensi, diduga mempunyai komposisi enzim yang sama. Hal ini berkaitan dengan samanya sumber makanan, yaitu de-tritus dan biota kecil, perbedaan hanyalah pada cara memperolehnya (substrat pasir dan medium air laut). Dari sudut pandang enzimatik, teripang bisa dianggap sebagai biota omnivora, karena sumber makanannya bisa berasal dari sisa tanaman ataupun sisa he wan. Pencernaan fauna ekhinodermata, sebelumnya telah melaporkan adanya enzim amylase, cellulase, pectmase, maltase, protease, dan peptidase dengan kemampuan reaksi enzimatik sedang sampai kuat.Juga dilaporkan adanya enzim-enzim lainnya dengan reaksi enzimatik yang relatif lemah atau tidak nyata.
Tingkat asam-basa atau pH level dalam cairan lambung selama proses reaksi enzimatik bervariasi antara 5,0 sampai dengan 7,9 tetapi biasanya suasana pH adalah sedikit asam pada kebanyak teripang
c).     Cara Makan
Selain mengandalkan kemampuan tentakel bukal untuk mengumpulkan partikel makanan, teripang pemakan endapan juga mempunyai kemampuan untuk menelan lumpur dan pasir di sekitarnya secara langsung.Cara makan dengan jalan menelan lumpur, jelas tidak bersifat selektif, baik terhadap ukuran granula ataupun terhadap kandungan zat organik.
Kemampuan selektif dari tentakel bukal disebabkan karena pada bagian ujung dari tentakel bukal terdapat komponen kecil yang disebut nodular.Pada nodular terdapat sel-sel yang bersifat kemosensitif.Dengan kehadiran sel-sel tersebut teripang dapat menjadi lebih selektif dalam memilih partikel makanan.
Baik pada kelompok teripang pemakan endapan ataupun pada kelompok teripang pemakan materi tersuspensi, terlihat bahwa tentakel bukal berperan aktif untuk pengumpulan makanan.Selain sel-sel kemosensitif, pada bagian ujung tentakel bukal juga terdapat sel-sel penghasil mukosa.Dengan bantuan mukus ini kerja tentakel bukal menjadi lebih efisien.
Kelompok teripang pemakan plankton dan materi tersuspensi memanfaatkan tentakel bukalnya yang relatif lebih panjang dan mempunyai percabangan seperti pohon.Tentakel bukal ini secara aktif mengumpulkan plankton dan seston langsung dari medium air laut di sekitarnya.Beberapa anggota teripang bangsa Dendrochirotida beradaptasi untuk hidup sebagai megaloplankton.
Teripang suku Synaptidae dengan tentakel bukal berbentuk sikat (pinnate) juga tergolong sebagai teripang pemakan endapan.Tetapi berbeda dengan anggota kelompok Aspidochirotida lainnya, partikel makanan tidak langsung diambil dari substrat di sekitarnya, tetapi diperoleh dari sedimen yang menempel di daun algae, lamun ataupun pada koloni sessil bentik (spons, karang lunak, tunikata dan seterusnya).Dan dalam batasan tertentu teripang suku Synaptidae juga mempunyai kemampuan untuk menangkap partikel melayang langsung dari medium air laut di sekitarnya.
d).     Pengaruh Aktifitas Makan Terhadap Lingkungan
Berbeda dengan bintang laut dan kelompok bulu babi, pengaruh aktifitas makan pada teripang tidaklah terlalu mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya.Salah satu pengaruhnya adalah memindahkan volum tertentu dari sedimen di sekitarnya.
Adanya dua macam pengaruh dari aktifitas makan teripang terhadap lingkungannya. Pertama adalah merubah komposisi ukuran partikel pasir (sedimen) melalui proses pencernaan. Hal ini terutama dilakukan oleh kelompok teripang pemakan endapan.Efek kedua adalah pengadukan partikel sedimen (bioturbation).Tetapi dari hasil penelitian diketahui bahwa, baik daya "giling" ataupun reaksi kimiawi pada teripang adalah sangat lemah sehingga tidak begitu jelas dampaknya dalam merubah (memperkecil) ukuran partikel pasir yang ditelannya.
Pemindahan partikel pasir, terbatas kepada perubahan batasan tertentu dari stratifikasi sedimen dan mempengaruhi stabilitas dari sedimen.Aksi bioturbasi ini pada kelompok teripang tidaklah begitu menonjol.Dengan tetap tingginya kandungan zat organik dalam fecal pellet teripang, secara biologis teripang bisa dipandang menyediakan semacam fasilitas untuk kelompok biota pemakan endapan lainnya.Semoga tulisan yang ringkas ini bisa menambah pengetahuan kita terhadap kelompok teripang ini.














BAB III
SISTEM REPRODUKSI
Secara umum Teripang adalah Dioecius, yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda. Namun, adapula beberapa spesies hermaprodith, seperti :Cucumaria laevigata dari ordo Dendrocirotida dan Mesothuria intestinalis dari ordo Aspidocirotida. Secara visual kedua jenis kelamin ini tidak dapat dibedakan, kecuali pada jenis teripang tertentu yang berkelamin  betina mengeluarkan telurnya. Perbedaan ini akan terlihat dengan jelas apabila diaamti dengan bantuan mikroskop dengan cara menyayat bagian organ kelamin jantan dan betina. Organ kelamin betina berwarna kekuning-kuningan dan bila kelaminnya sudah matang berubah menjadi kecoklat-coklatan, sedangkan organ jantan berwarna bening keputihan.Beberapa spesies dari ordo Dendrocirota adalah hermaprodith.
Holothuroidea berbeda dengan kebanyakan Echinodermata, karena Holothuroidea mempunyai gonad tunggal.Gonad teripang jenis microthele nobilis dan Thelenota ananas betina pada stadia kematangan gonad I dan II terdiri dari sel-sel germinal berbentuk bulat dengan diameter kurang dari 30µm. Pada stadia selanjutnya sel telur pada teripang betina dan sel sperma pada teripang jantan diameternya berkembang mengikuti perkembangan TKG nya.
Waktu reproduksi ditentukan oleh kemampuan organism dewasa dalam mendapatkan makanan yang selanjutnya akan diubah dalam bentuk energy untuk melakukan reproduksi. Teripang pada umunya memijah pada perairan di sekitar lingkungan hidupnya.Spesies yang hidup di perairan tropis tidak mempunyai waktu tertentu untuk musim pemijahannya sepanjang tahun. Diduga siklus reproduksi tersebut dipengaruhi oleh factor luar diantaranya, suhu, salinitas, kelimpahan makanan, serta intensitas cahaya matahari. Selain itu perubahan salinitas karena masuknya air bersih sewaktu musim hujan berlangsung dapat menyebabkan pemijahan pada teripang pasir dan organism laut tropis lainnya.
Pemijahan pada teripang biasanya dilakukan pada siang hari atau malam hari. Proses pemijahan berlangsung ebagai berikut: teripang jantan mengeluarkan spermanya ke air, lalu teripang betina mengeluarkan telur dibantu oleh rangsangan pheromone. Sperma teripang jantan akan membuahi sel telur di luar tubuh (di dalam air), kemudian telur yang sudah dibuahi akan tenggelam dan diangkat kembali oleh teripang betina dengan tentakelnya lalu dimasukkan ke dalam kantung pengeraman. Rata-rata pemijahan teripang berlangsung selama 30 menit, walaupun ada juga yang berlangsung antara 15 menit hingga 4 jam dan pembuahan terjadi di dalam air, setelah pembuahan telur akan tenggelam di dasar perairan atau melayang di permukaan air.
Secara umum telur yang telah dibuahi setelah kira-kira 18 jam akan menjadi gastrula. Selanjutnya selama 3 atau 4 hari larva ini akan menjadi larva auricularia akan menjadi larva doriolaria yang berbentuk tabung. Setelah mengalami proses metamorfosa, larva ini akan berkembang menjadi larva pentacula. Pada tahap ini mulai tampak sejumlah tentakel pada bagian anterior dan sepasang podia pada bagian posterior yang pada akhirnya menjadi teripang muda yang menetap pada dasar laut.






















BAB IV
SISTEM PERNAFASAN
Kebanyakan Holothuroidea mempunyai alat pernafasan berupa system pembuluh yang disebut pohon pernafasan atau respiratory treeyang berfungsi menghisap oksigen dan menyalurkan ke darah dan pernafasan berbentuk kaki tabung berfungsi menghisap oksigen yang larut dalam air.Pangkal pohon pernafasan terletak pada bagian anterior.Kloaka berjumlah 2 buah, masing-masing memanjang ke anterior di sebelah kiri dan kanan saluran pencernaan.Tiap pembuluh besar mempunyai banyak percabangan dan diujungnya terdapat kantung-kantung kecil.Kloaka dan pohon pernafasan memompa air masuk dan keluar dari pembuluh-pembuluh tersebut.Cabang-cabang pohon pernafasan sebelah kiri becampur dengan sinus darah.Dengan demikian oksigen dari kantong-kantong kecil disalurkan ke cairan rongga tubuh dan selanjutnya ke sinus darah.
Cilia pada peritoneum rongga tubuh menghasilkan aliran cairan rongga tubuh (coelomic fluid) yang berperan dalam peredaran zat makanan.








BAB V
HABITAT DAN PENYEBARANNYA
Teripang dapat ditemukan hampir di seluruh perairan pantai, mulai daerah pasang surut yang dangkal sampai perairan yang lebih dalam.Ada juga Holothuroidea yang hanya sebagian waktu hidupnya menguburkan diri tetapi ada juga yang bersembunyi sepanjang hidupnya.Untuk kehidupannya teripang lebih menyukai perairan yang jernih dan airnya relative tenang.Pada umumnya, masing-masing jenis memiliki habitat dan yang spesifik, seperti teripang pasir yang hidup di daerah yang berpasir di kedalaman 1-40 meter ataupun ditemukan di perairan yang dangkal dan banyak ditumbuhi rumput laut jenis Enhalus sp.

Teripang selalu menempati daerah yang digenangi air di rataan pasir, tetapi akan bergerak pindah bila mengalami kekeringan pada waktu air surut ke tempat yang masih digenangi air terutama ke tempat pertumbuhan algae. Pada habitatnya ada teripang yang hidup berkelompok dan ada pula yang hidup soliter.Teripang hanya mengandalkan bantuan kaki tabung yang terangkum dalam sistem kaki ambulakral dan hamper terdapat di seluruh bagian ventral tubuh, maka teripang hamper seluruh hidupnya dihabiskan di dasar laut.Beberapa jenis Holothuridae mampu berenang beberapa saat dan ada juga yang bergerak dengan batuan kontraksi ototnya.

Comments

Popular posts from this blog

kamus bahasa pakpak versi saidin .... mohon koreksi

lirik lagu pakpak "Berngin En"

Lirik lagu sedih.. Ise ndia sisalah dan Air mata perkawinan