kimia bahan alam laut 'simplisia' minyak ikan

Makalah kimia bahan alam laut



SIMPLISIA HEWANI (MINYAK IKAN HIU)
Disusun Oleh :

KELOMPOK I
SAIDIN ISNAINI ANAKAMPUN    1311101010013
JULIAWAN                                       1311101010021
RENDI GUSTIANTO                        1311101010050
RAZKY YATUL SIDIK           0908105010038
DESI WARNI                                     1311101010045


ILMU KELAUTAN
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh-Darussalam
2014/2015


ABSTRAK

Minyak ikan merupakan komponen lemak dalam jaringan tubuh ikan yang telah diekstraksi dalam bentuk minyak (Estiasih 2009). Komposisi asam lemak setiap jenis minyak ikan beragam. Hal ini dipengaruhi oleh spesies ikan, jenis kelamin, ukuran, tingkat kematangan, siklus bertelur, lokasi geografis, jenis makanan dan musim (Iriyanto dan Giyatmi 2009). Komposisi asam lemak minyak ikan patin (Pangasius hypothalamus) dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel tersebut terlihat asam lemak dominan pada minyak ikan patin adalah asam palmitat (C16:0) dan asam oleat (C18:1). Menurut Berghe dan Barnathan (2005), asam lemak yang terkandung dalam ikan terdiri atas asam lemak jenuh (15-25%), asam lemak tak jenuh tunggal (35-60%) dan asam lemak tak jenuh majemuk (25-40%).
Minyak ikan mengandung omega-3 lebih tinggi dibandingkan dengan minyak nabati (Rodriguez et al. 2010). Menurut Iriyanto dan Giyatmi (2009), asam lemak tak jenuh yang banyak terdapat pada ikan adalah eikosapentanoat/EPA (C20:5 n-3) dan asam dokosaheksanaoat/DHA (C22:6 n-3).  Asam lemak tak jenuh lainnya yaitu asam α-linolenat (C18:3 n-3) dan asam linoleat (C18:2 n-6). Tabel 2 memperlihatkan kandungan EPA dan DHA dari beberapa minyak ikan.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1   LATAR  BELAKANG
Hiu merupakan hewan yang mendapat julukan sebagai “tukang sampah” laut. Tiap jenis hiu memiliki makanan favorit masing-masing, tapi yang jelas bukan manusia. Jadi, sebetulnya, jangan terlalu GR menyangka hiu terlalu gemar memburu manusia. Misalnya hiu putih lebih senang makan anjing laut atau singa laut, hiu basking cenderung memilih plankton sebagai makanannya, atau hiu wobbegong biasa menyantap gurita, kepiting, atau udang galah untuk makanannya. Meskipun demikian, memang masih terjadi serangan hiu terhadap manusia. Namun, itu pun karena ketidaksengajaan. Seringnya, hiu mengira manusia tersebut adalah anjing laut–yang merupakan makanan alami mereka. International Shark Attack File (ISAF) mencatat, sebanyak 60% kasus serangan hiu terjadi pada peselancar. Sementara, serangan terhadap wisatawan yang sedang berenang 22%, dan penyelam 8%.
Kenyataannya, kesalahkaprahan yang akhirnya seolah menghalalkan manusia memburu hiu sudah harus dihentikan. Hiu merupakan salah satu hewan yang dilindungi. Di Indonesia, setidaknya sudah ada satu peraturan yang mengatur itu, yaitu Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus.Perburuan hiu ternyata tidak lantas berhenti dan menuju titik nol. Hiu masih terancam keberadaannya, karena perburuan, karena ketidaktahuan banyak orang akan pentingnya hiu dalam ekosistem. Setidaknya, berdasarkan artikel “Other Threats Facing Sharks” yang dirilis oleh Shark Savers, hiu masih menghadapi beberapa bahaya yang mengancam spesies mereka, sebagai berikut.
Recreational Fishing
Banyak orang telah memperhatikan bahwa hiu tidak sahih dijadikan tangkapan dalam aktivitas memancing yang komersial. Namun biar bagaimanapun, masih terjadi apa yang disebut recreational shark fishing, dan sayangnya, hal ini masih belum dipelajari lebih lanjut dan sulit dideteksi.Bentuk recreational fishing terhadap hiu masih saja populer di banyak tempat, seperti Amerika Serikat, Australia, New Zealand, dan Inggris. Beberapa spesies hiu, di antaranya  blue sharks, shortfin mako, porbeagle, dan thresher sharks, menjadi sasaran dari recreational fishermen. Para pemancing jenis ini biasa ikut serta dalam sebuah turnamen memancing yang peraturannya adalah menangkap lalu melepaskan ikan-ikan yang mereka dapatkan.Hiu menjadi salah satu target utama karena besarnya dan prestisenya. Namun, peraturan melepaskan kembali–dalam hal ini–hiu bukan lantas jadi solusi paling arif. Jika tata cara menangkap hiu tidak terpenuhi, sang hiu bisa jadi stres karena tertangkap, lalu ketika dilepaskan, ia tidak akan lagi mampu bertahan di laut.
Minyak Hati
Manusia telah memanfaatkan hiu sepanjang sejarah. Manusia telah sejak sangat lama memperdagangkan minyak hati ikan hiu, yang disebut squalene, yang dulunya kerap digunakan sebagai pelumas mesin. Sekarang, pelumas mesin sudah berganti menggunakan bahan sintetis, tetapi pemanfaatan minyak hati ikan hiu belum berhenti. Squalene kini menjadi salah satu bahan mahal untuk pembuatan kosmetik dan pelembap, serta kerap dijual dalam bentuk pil sebagai suplemen.
Kini, setelah tahu hiu adalah hewan yang dilindungi, hentikan perburuan hiu demi squalene mereka. Toh, squalene masih bisa digantikan oleh bahan lain, seperti minyak ikan kod sebagai suplemen atau minyak zaitun untuk kecantikan, yang jelas jauh lebih ramah alam dibandingkan memburu hiu.
Kerugian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan
Sejak berabad-abad lalu, pembangunan di kawasan pesisir telah dilakukan. Dampaknya, ia mengubah habitat, meningkatkan polusi, serta mengakibatkan kerusakan lingkungan di daerah tersebut. Di saat yang bersamaan, banyak spesies hiu menggunakan pantai pesisir sebagai tempat untuk mencari makanan, melahirkan, dan tumbuh aman dari ancaman predator.
Ketika habitat tersebut berubah, polusi dan kerusakan terjadi di mana-mana, artinya juga adalah hiu kehilangan tempat untuk tumbuh, mencari makan, bahkan bereproduksi. Ambil saja contoh, pengerukan di Bahama mengakibatkan penurunan 25% jumlah hiu lemon.
Hiu sangat rentan terhadap polusi dan kerusakan lingkungan. Oleh karena posisinya di laut dan ekosistem sebagai predator utama, hiu memiliki ‘tugas’ mengumpulkan semua polutan dan racun. Polusi yang dimaksudkan di sini tidak hanya berupa bahan kimia. Polusi dapat muncul melalui alat-alat pancing atau mainan plastik yang dapat menyebabkan hiu terbunuh atau terluka.

1.2  RUMUSAN MASALAH
·       Untuk mengetahui manfaat minyak ikan
·       Untuk mengetahui proses minyak ikan

1.3  TUJUAN
·        Agar mengetahui apa manfaat dari minyak ikan ?




BAB II
PEMBAHASAN
Ikan adalah adalah bahan makanan sumber protein tinggi. Ikan sangat berguna bagi kesehatan manusia dan sangat baik dikosumsi,terutama di masa pertumbuhan.Jenis minyak yang satu ini bukan untuk menggoreng tempe atau kerupuk. minyak ikan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Ya, walaupun tergolong keluarga minyak-minyakan, minyak ikan bukan untuk menggoreng namun merupakan “makanan” tambahan sumber zat gizi.  Kandungan asam lemak tak jenuhnya ,EPA dan DHA (omega-3),sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.Ikan yang bentuk tubuhnya gilig dan hidup diperairan laut dalam mengandung lebih banyak omega-3,daripada ikan yang tubuhnya pipih dan hidup disungai. temuan baru seputar omega-3 menunjukan manfaatnya yang lebih dari sekedar anti kolestrol, yaitu sebagai pencegah proses degenerasi, menghaluskan kulit, dan memperbaiki elastisitas pembuluh darah. Para ahli herbal lebih menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan karena protein ikan adalah protein putih yang lebih aman untuk kesehatan daripada protein daging. Namun dalam segi keagamaan mengkonsumsi ikan secara berlebihan dikarenakaan mengonsumsi protein dalam jumlah besar akan membebani kerja enzim pencernaan dan organ-organ utama tubuh, termasuk ginjal.
Pada tugas yang kami buat ini, kami membahas mengenai ikan yakni pada minyak ikan yang terkandung dalam tubuhn ikan. Pertanyaan nya, mengapa kami menggunakan minyak ikan pada tugas yang di berikan? Kami memilih minyak ikan dikarenakan minyak ikan memiliki banyak manfaat, mulai dari mengatasi penyakit jantung, mencegah terjadi nya kanker payudara, mencegah terjadinya pembengkakan pada usus, membantu masalah pada selulit,menurunkan kolesterol,Kandungan minyak hati ikan atau cod liver oil (CLO) baik bagi perkembangan otak anak. Selain baik bagi tumbuh kembang otak, CLO--yang mengandung Vitamin A, D, dan DHA--juga memberikan nutrisi untuk indera pengelihatan serta kesehatan tulang dan kulit. Dan masih banyak lagi keuntungan mengkonsumsi minyak ikan.
1.     Cara untuk mendapatkan minyak ikan
Minyak ikan diperoleh dengan cara ekstraki. Ekstraksi minyak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan. Cara ekstraksi yang biasa dilakukan, yaitu metode ekstraksi dengan aseton, metode ekstraksi dengan hidrolisa, metode Dry Rendering, metode Wet Rendering dan ekstraksi dengan silase. Proses pembuatan obat dari bahan alamiah atau biasa disebut simplisia ini di lakukan dengan metode Wet Rendering, yaitu proses yang umumnya digunakan untuk membuat tepung ikan. Tahap proses ini meliputi kombinasi pemasakan dan pengeringan dengan menggunakan uap panas pada keadaan hampa. Pengadukan secara lambat dilakukan selama pengeringan tepung ikan dan dilakukan pengepresan untuk memisahkan tepung dan minyak ikan.
Untuk memperoleh minyak ikan tersebut maka dilakukan proses ekstaksi dari hati ikan yang telah di ambil dari ikan dengan asam formiat teknis sebanyak 1%  dari berat hati ikan yang akan di ekstraksi. Proses ini disebut juga dengan proses ‘silase’. Setelah melakukan ekstraksi tersebut, kemudian dilakukan penyaringan hasil silase menggunakan kain blacu untuk memperoleh minyak kasar. Pada saat setelah melakukan penyaringan silase yang menghasilkan minyak kasar kemudian dilakukan tahap pemurnian minyak ikan, tahap-tahap yang dilakukan yaitu:
1.               Penyaringan : tahapan ini dilakukan untuk menyaring minyak kasar agar minyak tersebut telah dinyatakann murni.
2.               Degumming :merupakan proses dan pemindahan getah dan lendir yang terdiri dari fostafida, protein,residu karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas pada minyak.Degumming dilakukan dengan penambahan Nacl 8% kedalam minyak ikan yang telah disaring pada suhu 600c selama 15 menit. Kemudian disentrifugas (pemisahan) pada suhu 30-500c. Getah fosfatida akan terpindahkan pada sentrifuse sebanyak 3,5% dari minyak asal.
3.               Netralisasi      : netralisasi ialah proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lain nya sehingga membentuk soap stoc atau sabun (bukan soap wash). Proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan  larutan NaOH 1N kedalam minyak yang sudah melewati proses degumming. Larutan NaOH 1N ditambahkan pada saat minyak ikan pada suhu 600c selama 15 menit.
4.               Pemisahan sabun: minyak yang telah dinetralkan dibiarkan beberapa saat supaya terjadi pemisahan sabun yang terbentuk. Lapisan sabun berada pada lapisan bawah dan lapisan minyak pada bagian bawah. Kemudian sabun tersebut diambil. Untuk menghilangkan sabun-sabun yang masih tersisa, pada minyak ikan ditambahkan air panas sambil diaduk dan kemudian dibiarkan supaya terjadi pemisahan minyak dan air.
5.               Pemucatan: suatu proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan atau memucatkan warna yang tidak disukai dan menghilangkan getah (gum) yang ada dalam minyak.Pemucatan dilakukan dengan penambahan adsorben (zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida), umumnya dilakukan dalam ketele yang dilengkapi dengan pipa uap dan alat penghampa udara. Minyak dipanaskan pada suhu 105oC selam 1 jam. Adsorban ditambahkan saat minyak mencapai suhu 70-80 oC sebanyak 1-1,5% dari berat minyak. Selain warna, diserap pula suspensi koloid dan hasil degradasi minyak seperti peroksida.Faktor yang mempengaruhi pemucatan adalah suhu, waktu, tekanan.
6.               Deodorasai adalah suatu tahap proses pemurnian minyakyang bertujuan untuk menghilankan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak. Prinsip proses deodorasi, yaitu penyulinagan minyak dengan uap panas pada tekana atamosfer atau keadaan hampadilakukan dengan cara memompa minyak ke dalam ketelen deodorasi. Kemudian minyak tersebut dipanaskan pada suhu 200-250 oC pada tekanan 1 atmosfer dan selanjutnya pada tekanan rendah (kursng lebih 10 mmHg), sambil dialiri uap panas selama 4-6 jam untuk mengankut senyawa yang dapat menguap. Setelah proses deodorisasi selesai, minyak ikan kemudian didinginkan sehingga suhu menjadi kurang lebih 84 oC dan selanjutnya minyak ikan dikeluarkan.
Proses deodorasi adalah proses atau tahap terakhir dalam pengambilan minyak ikan, setelah minyak ikan dikeluarkan, kemudian di lakukan pembungkusan minyak ikan (pack) sesuai dengan kebutuhan atau keterampilan masing masing Agar terlihat menarik.
•           Mengkonsumsi minyak ikan memiliki aturan.
Konsumsi minyak ikan bayi dan balita per harinya didasarkan pada berat badannya. Misalnya saja, bila berat badan anak Anda 10 kg, dia cukup mengkonsumsi minyak ikan sebanyak satu sendok teh setiap harinya. Jika berat badannya lebih dari 10 kg, gunakan alat takar berupa sendok makan, karena jumlah kebutuhannya juga akan meningkat. Sebenarnya, ada cara gampang mengatur dosis konsumsi minyak ikan untuk anak. Ikuti saja aturan yang ada dalam kemasan. Produk minyak ikan sirup untuk anak-anak yang dijual di pasaran umumnya telah menambahkan zat-zat gizi lain, sehingga ukuran takaran yang dianjurkan pun sudah disesuaikan antara kandungan gizi yang ada dengan kebutuhan anak. Namun, bila Anda merasa perlu, ada baiknya bila mengkonsultasikan hal ini pada dokter anak Anda.



BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Minyak Hati Ikan Hiu Sebagai Obat Alami Tukak Lambung & Infeksi Usus
Penelitian gastroprotektif dari minyak hati Centrophorus scalpratus(  Minyak Ikan Hiu botol ) pada asam model ulkus diinduksi diselidiki menggunakan tikus putih. Pemberian Minyak Ikan Hiu botol secara oral secara signifikan menurunkan lesi lambung . Efek anti - ulcerogenic mungkin terkait dengan sitoproteksi komponen minyak ikan . ( Andreo et al . , 2006. ) Ekstrak awal dengan evaporasi hati ikan hiu memunculkan  alkoxyglycerols , tokoferol , squalene , asam lemak n3 . Beberapa mekanisme telah diusulkan untuk menjelaskan peran biologis minyak ikan hiu terhadap peningkatan kadar prostaglandin mukosa , penurunan histamine sekresi dari sel utama , penghambatan sekresi asam dan penghambatan Helrcobacter Pertumbuhan pylori . Selain itu, komponen minyak ikan hiu botol juga sebagai anti radikal bebas yang memainkan peran penting dalam ulseratif dan erosife lesi pada saluran pencernaan ( Borrelli dan lzzo , 2000). Diet dengan minyak ikan hiu botol melindungi duodenum dan mukosa/ dinding lambung dari kerusakan akibat konsumsi alcohol. Obat alami tukak lambung ini memiliki asam lemak tak jenuh ganda yang hadir dilaporkan dikonversi ke eikosanoid trienoic dengan mengurangi pembengkakan pada usus dan lambung( Manjari danDas , 2000; Bhattacharya dkk , 2006) . N - 3 asam lemak yang mudah dimasukkan ke dalam fosfolipid lambung , menggantikan asam arakidonat dan berpotensi mempengaruhi  jalur siklooksigenase dan lipoksigenase jalur . Hasilnya adalah penurunan kemungkinan signifikan terjadi kerusakan mukosa . 
 Minyak Hati Ikan Hiu Sebagai Obat Alami Tukak Lambung & Infeksi Usus: Bahwa penggunaan minyak hati ikan hiu jenis Centrophorus scalpratus atau Ikan Hiu Cucut Botol. Memiliki banyak manfaat yang secara ilmiah sudah dibuktikan. Efek utama dari diet menggunakan minyak ikan hiu yang kaya memunculkan  alkoxyglycerols , tokoferol , squalene , asam lemak n3, mampu mengurangi peradangan, menekan keluarnya asam lambung, menurunkan resiko infeksi usus dan lambung. Kombinasi dari senyawa aktif yang terkandung didalamnya bisa dijadikan pengobatan bagi pnederita seperti infeksi usus, infeksi lambung, tukak lambung dan sebagainya.




DAFTAR PUSTAKA

Berghe JP dan Branathan G. 2005. Fatty acids from lipids of marine organisms molecular biodiversity, roles as biomarkers, biologically active compounds, and economical aspects. Adv. Biochem. Engin/Biotechnol 96:49-125
Estiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan Penerapannya Untuk Pangan dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Irianto dan Giyatmi. 2009. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mataix J, Manas M, Llopis J, Martinez-de-Victoria E. 2003. Tabla de Composicion de Alimentos, 4a Ed. Granada: Universidad de Granada, Instituto de Nutricion y Technologia de los Alimentos
Muhamad NA dan Mohamad  J. 2012.  Fatty Acids Composition of Selected Malaysian Fishes.  Sains Malaysiana 41(1): 81–94.












Comments

Popular posts from this blog

kamus bahasa pakpak versi saidin .... mohon koreksi

lirik lagu pakpak "Berngin En"

Lirik lagu sedih.. Ise ndia sisalah dan Air mata perkawinan