suku pakpak bukan lah kanibal (pemakan manusia)
Photo: Ilustrasi (Google Image) |
Kalau mendengar suku Pakpak, pikiran orang awam mungkin langsung tertuju
dengan kepercayaan bahwa suku pakpak pemakan manusia. Kepercayaan ini
memang sempat menyebar ke daerah lain, sehingga jika mendengar suku
pakpak ada perasaan ngeri atau takut.
Apakah anda percaya ini..?
Saya lahir dan dibesarkan di lingkungan suku pakpak. Semenjak saya lahir
belum pernah melihat saudara-saudara saya memakan daging manusia. Namun
mengapa mitos ini sampai menyebar..?
Kalau orang yang tau banyak tentang budaya pakpak anda tanya apakah ini
benar, maka jawabnya adalah tidak benar, hanya sebatas mitos. Yang
mengatakan orang pakpak kanibal hanya orang yang buta tentang budaya
pakpak, dan orang yang "bodoh" karena langsung mempercayai mitos tanpa
menganalisis kebenarannya.
Suku pakpak mendiami wilayah di propinsi sumatera utara. Wilayahnya
berderet di sekitar pegunungan bukit barisan sehingga berladang
(mertembak), berburu, mengolah kekayaan hasil hutan, beternak dan
berdagang merupakan sumber kehidupan yang cocok. Sumber daya alam yang
kaya menjadikan suku pakpak merasa damai mendiami wilayah ini.
Menurut sejarah, perdagangan dilakukan sampai ke daerah lain. Kota Barus
merupakan jalur perdagangan yang sangat terkenal saat itu. Para
pedagang dari eropa dan arab membeli produk-produk di tempat ini. Produk
yang sangat unik, mahal dan langka adalah getah kemenyan yang sampai
saat ini masih di budi dayakan oleh masyarakat.
Dari sini bisa di analisis, adakah waktu orang pakpak memakan daging
saudaranya sendri karena kelaparan..? Tidakkah cukup kekayaan yang ada
membuat hidup mereka sejahtera, kenyang dan damai..?
Saya pernah menjumpai seorang kakek berumur 80 tahun dan menananyakan
tentang ini. Beliau Bermarga Tumangger satu marga asli suku pakpak.
Beliau merupakan tokoh adat dan budaya yang di akui di daerah tersebut.
Menurut beliau, pernah terjadi pertikaian akibat kedatangan perusuh yang
ingin menguasai kekayaan suku pakpak. Hingga mereka melakukan
perlawanan dan terjadi pertumpahan darah.
Satu diantara pejuang suku yang dijuluki Si Jago Moccak memiliki
keterampilan Beladiri Moccak (Moccak = Beladiri Suku Pakpak yang mirip
Silat) dan keberanian dan emosi yang tinggi berhasil membunuh musuh dan
mengambil jantungnya dan langsung menggigit jantung tersebut (bukan
ditelan). Tindakan ini membuat musuh lainnya terkejut dan lari
kocar-kacir dalam ketakutan.
Dipihak musuh, ternyata kejadian ini menjadi buah bibir, yang ahirnya
menyebar dari mulut kelmulut. Jantung yang malang ini lah menjadi awal
mitos orang Pakpak adalah kanibal, pemakan daging manuasia. Padahal,
sebenarnya kejadian yang kebetulan tersebut hanya luapan emosi Si Jago
Moccak akibat ulah perusuh yang ingin mengusik ketenangan suku pakpak.
Comments
Post a Comment