PERAN PEMUDA DALAM ISLAM, Peran Pemuda Bagi Bangsa
PERAN PEMUDA DALAM ISLAM
1. Pengertian Peran
Pemuda
Pemuda adalah seumber power proses penciptaan
tatanan masyarakat, sehingga pengoptimalan pemuda untuk berkreasi harus sangat
di perhatikan. Harus kita sadari bahwa pemuda di masyarakat kita banyak yang
menganggur, ini dapat dilihat dari aktifitas pemuda-pemuda kita paa saat ini
yaitu masih banyaknya yangg sering tongkrong dan kumpul yang tidak jelas. Ini
harus ada solusinya sehingga tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan yang
ada di masyarakat.
Kehidupan sebuah masyarakat tercipta karena kanerja
dari pada masyarakat itu sendiri, atinya masyarakat sutau daerah harus memiliki
kemampuan manajemen tatanan yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Tatanan masyarakat itu dapat tercipta apabila setiap komponen dapat berperan
aktif turut serta dalam pnciptaan sebuah masyarakat yang sejahtera. Dalam
sebuah proses perlu adanya seorang pemimpin yang mengkoordinasikan dan
mengarahkan kepada tujuan bersama.
Salah satu komponen
masyarakat adala pemuda, Pemberdayaan pemuda haruslah kita
giatkan dan juga diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
ekonomi sehingga kegiatan-kegiatan ini merupakan suatu
kegiatan yang dapat menopang kehidupan pemuda secara perseorangan, sehingga
katagori usia produktif benar-benar dapat produktif dapat tercapai.
Upaya dalam meraih kemenangan itu hendaknya
dilakukan dengan terus menerus dan tidak boleh berhenti meski telah
memperolehnya. Dalam meraih sebuah kemenangan tersebut hendaknya setiap orang
melakukan perubahan. Perubahan yang dikehendaki, bukan sekedar merubah nama
atau bentuk lahir suatu masyarakat, namun merubah suatu realita baru termasuk
di dalamnya prinsip-prinsip ber-aqidah, pemikiran, moral, hukum, budaya, yang
mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Perubahan yang kita cita-citakan
dan idamkan bersama haruslah diraih secara bersama-sama dan dengan semangat
yang sama pula. kita menyebutnya dengan akselerasi masyarakat substantif.
Perubahan yang diinginkan bersama adalah perubahan
yang komprehensif dan substantif, meliputi seluruh bidang kehidupan dan sisi
normatif bagi seluruh umat. Bukan sekedar perubahan yang sifatnya parsial dan
hanya menjadi solusi sesaat, yang pada akhirnya akan kembali melahirkan
masalah-masalah baru. Untuk itulah sangat dibutuhkannya peran pemuda yang
bersungguh-sungguh dalam melakukan perubahan.
Ada kontribusi lain yang bisa diberikan kepada Islam
dan umat ini, yaitu tenaga dan amal nyata yang dilakukan oleh para pemuda.
Seorang mukmin dalam perspektif Al Qur’an digambarkan sebagai manusia yang
dinamis, progresif dan produktif. Dia senantiasa memiliki daya juang dan daya
dobrak dalam menebarkan nilai-nilai kebenaran yang telah diyakininya. Begitu
juga memiliki prinsip istiqomah dalam amanah yang telah dipikulnya. Bekerja
adalah budayanya, berkorban adalah nalurinya dan fitrahnya adalah keberanian.
Oleh karenanya, seorang pemuda tidak boleh berpangku
tangan tanpa ada partisipasi dalam mewujudkan agenda perubahan umat. Tuntutan
bagi para pemuda untuk bergerak dikarenakan bahwa pemuda adalah sosok yang
memiliki jiwa intelektualitas. Sebagai entitas masyarakat, pemuda juga berusaha
kritis terhadap kondisi masyarakatnya dan berusaha mengungkapkan realitas dan
fakta-fakta yang terjadi di masyarakat, dan menyampaikan langsung kepada para
penguasa dan mampu mengambil kebijakan. Pada akhirnya pemuda menjadi tumpuan
bagi rakyat untuk terus menyuarakan perubahan.
Begitupun dengan sebuah perubahan sangat dipengaruhi
oleh pemimpin. Terlebih lagi dalam struktur dan budaya sosial yang
paternalistik. Untuk dapat mewujudkan visi suatu masyarakat dalam bernegara ,
bangsa ini harus memiliki pemimpin yang amanah, mau bekerja keras, dan mampu
mengarahkan serta menggerakkan massanya untuk bersama berjuang mencapai
cita-cita perjuangannya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi seluruh
masyarakat dan para pemuda.
Dalam perspektif negara Indonesia, para foundhing fathers telah menetapkan,
bahwa perubahan yang harus terjadi adalah terwujudnya kemerdekaan, kebersamaan,
ketuhanan yang Maha Esa, krmanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kedaulatan rakyat, dan yang terakhir adalah keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana termaktub dalam konstitusi negara kita.
Sebuah cita-cita besar dari sebuah perubahan.
2 Peran
Pemuda Bagi Bangsa
Pemuda kembali memegang posisi-posisi strategis
untuk bekerja keras membangun bangsa dan semua itu dapat kita rasakan sampai saat
ini. Yang menarik kemudian, kekuatan pemuda pula yang pernah menjadi power
dalam usaha penggulingan rezim orde baru (orba) yang dianggap sangat merugikan
masyarakat Indonesia. Lalu apa lagi yang diragukan dari semangat dan kekuatan
pemuda.
Dalam perkembangannya,
kini pemuda dihadapkan pada kondisi dan tantangan besar, bukan lagi tantangan
perang terhadap penjajah atau usaha untuk menyatukan Negara kesatuan Republik
Indonesia, namun tantangan untuk mampu meraih kemerdekaan di tengan
perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan teknologi yang terjadi
saat ini tentu saja membawa manfaat yang sangat besar, namun ternyata manfaat
tersebut sama besarnya dengan pengaruh negatif yang bisa saja terjadi.
Berdasar pada fakta, data dan kondisi kekinian masyarakat
maka ini saat yang tepat untuk menunjukkan peran pemuda. Semangat sumpah pemuda
mampu membawa hadian kemerdekaan, dan kini kembali dengan semangat yang sama,
kita ciptakan kemerdekaan dalam dunia cyber. Pemuda bisa jika bersama.
Sebagai bangsa,
kemajuan teknologi bagi Indonesia seperti harga mati. Mau atau tidak, siap atau
tidak, perkembangan teknologi akan menjadi bagian kehidupan yang tak bisa lagi
dilepaskan. Dimana saja anda berada, pengaruh perkembangan teknologi telah
menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan. Maka tak ada jalan untuk menghindar,
kini yang penting adalah memikirkan formulasi yang tepat untuk dapat bersahabat
dan menaklukkan teknologi yang ada.
Pada kenyataannya, kehadiran teknologi-teknologi
yang canggih membawa hal yang sangat positif dan tentu saja semakin membuat
hidup menjadi mudah dan simple. Disini peran pemuda diharapkan mampu
memaksimalkan segala bentuk perkembangan tersebut untuk mendorong kemajuan bagi
Negara kita. Mampu menjadi duta teknologi untuk kemudian memasyarakatkan
teknologi dengan tetap mengikutkan sosialisasi tentang kaidah-kaidah dalam
memanfaatkan teknologi ini,
Memasyarakatkan teknologi memang tidak mudah,
apalagi di tengah kondisi masyarakat yang majemuk. Tingkat ekonomi suatu
wilayah menjadi salah satu factor kenapa kemudian sulitnya memaksimalkan
pengetahuan teknologi kepada masyarakat. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian
karena bagaimanapun usaha memasyarakatkan teknologi akan membawa hasil yang
positif yakni mendorong peningkatan kecerdasan anak bangsa. Maka pemuda
dituntut untuk ikut memasyarakatkan bukan hanya menikmati sendiri.
Kemerdekaan dalam dunia cyber mengandung arti yang
tidak sederhana, kemampuan menaklukkan teknologi kemudian mengimplementasikan
dan membagi dalam kehidupan bermasyarakat menjadi hal yang sepatutnya dilakukan
oleh pemuda. Bukan hanya itu,
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa dampak
positif dari teknologi memiliki besarnya dengan pengaruh negatif yang dapat
ditimbulkan. Sebagai contoh, kemajuan teknologi tenyata membuat beberapa orang
mulai sibuk dengan interaksi sosialnya di dunia maya seperti di facebook dan
twitter. Hal tersebut membuatnya kemudian lupa untuk berinteraksi dalam
diskusi-diskusi bulanan, bahkan yang paling berbahaya, kadang lupa
memperhatikan kesehatan sendiri karena tingkat ketergantungan terhadap
teknologi mulai tinggi. Ada pula pergeseran perilaku yang kini banyak ditemui
pada pelajar dan mahasiswa. Kemajuan teknologi membuat mereka lebih senang
melakuakan aktivitas copy-paste dibandingkan membuat karya sendiri.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Ini juga yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Perlu dilakukan penanaman mindset bahwa
kemajuan teknologi itu tidak sepantasnya menggeser nilai-nilai budaya dan moral
yang selama ini ada di Negara kita. Ketika kemerdekaan dalam dunia cyber
dipahami secara menyeluruh maka hal negatif dapat diminimalisir.
1.
Manfaat Peran Pemuda Bagi Bangsa
Peran
pemuda adalah kebaikan yang akan membuat mereka jaya di dunia dan juga bagi bangsa.Berjuang hanya untuk kejayaan Islam
dan negara, bekerja keras hanya untuk menegakkan kebenaran yang sejati. Inilah
jalan hidup seorang pemuda islam yang berharga.
Muara akhir dari seorang pemuda adalah menjadi pemimpin. Pemimpin dalam
satu negara, ibarat kepala bagi tubuh. Inilah yang menentukan seluruh tujuan
dan disini pulalah tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin
bertugas memikirkan, dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi oleh apa yang
telah ia pimpin. Pemimpin juga merupakan lambang kekuatan, persatuan, keutuhan
dan disiplin shaff.
Disinilah pemimpin diharapkan mampu melakuakan perubahan baik bagi
dirinya maupun orang lain dan yang dipimpinnya menuju kearah kebaikan.
Berbagai kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa yang telah
lalu banyak dipengaruhi oleh mereka yang tergolong pemuda. Hampir seluruh
gerakan di dunia, sejak zaman purba hingga zaman satelit ini, pemuda memiliki
peran yang cukup signifikan.
Bahkan ketika Islam mencetuskan gerakan dakwahnya belasan abad yang silam.
Kepemimpinan itu telah ada dari zaman Rasulullah Saw hingga kini.
Sebagai salah satu acuan pada zaman tabi’ut tabi’in. Umar bin Abdul Aziz
adalah salah satu contoh sosok pemuda yang berhasil dalam memimpin di masanya.
Sosok Umar bin Abdul Aziz menghadirkan pribadi yang sungguh luarbiasa.
Hal itu dapat terlihat dari kesucian jiwanya dan keagungan jejak hidupnya.
Walaupun Umar bin Abdul Aziz tidak hidup pada masa diturunkannya wahyu namun ia
mencoba mamindahkan masa wahyu itu kepada masanya, yaitu masa-masa yang penuh
dengan kegelapan, penindasan dan diwarnai oleh fanatisme yang membabi buta.
Pada masa itu, Umar bin Abdul Aziz mampu merubah tradisi Daulat Bani
Umayyah yang rendah yang telah berlalu selama 60 tahun, menjadi masa
pemerintahan yang indah, baik, adil, dan sejahtera yang mirip dengan masa
Rasulullah Saw.
Dalam hal tersebut yang ia habiskan hanya memakan waktu dua tahun lima
bulan dan beberapa hari saja. Keistimewaan dirinya inilah membuat Umar bin
Abdul Aziz dan sejarah perjuangannya lebih mirip legenda daripada fakta.
Umar bin Abdul Aziz menerima kekuasaan sebagai khalifah dikala ia masih
muda. Saat itu usianya belum mencapai 35 tahun. Suasana yang ditemui Umar bin
Abdul Aziz diawal kekhalifahannya telah memaksanya untuk menumpahkan perhatian
yang lebih besar terhadap hak-hak manusia.
Setiap manusia, setiap kita, dan setiap umat memiliki kecenderungan untuk
meraih sebuah kemenangan. Dan kemenangan itulah merupakan suatu agenda besar
yang dimiliki oleh umat.
Comments
Post a Comment