ciri ciri tujuan, peranan serta definisi TARBIYAH ISLAMIYAH
TARBIYAH
ISLAMIYAH
A.
Definisi
Tarbiyah
Ada beberapa kata dalam bahasa arab yang searti
dan senada dengan kata tarbiyah yaitu : ziyadah (penambahan), nas’ah
(pertumbuhan), taghdiyyah (pemberian gizi), ri’ayah (pemeliharaan) dan
muhafazhah (penjagaan).
Atau bila dilihat dari kaidah ilmu nahu berasal
dari kata raba-yarbu (tumbuh berkembang), rabiya-yarba (tumbuh secara alami)
dan rabba-yarubbu (memperbaiki, meningkatkan).
Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap
manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan
diserap dengan baik. Tak heran bila kini pemerintah mewajibkan program belajar
9 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan
metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan
dalam pertumbuhan.
Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan
kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa)
dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan
dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan
mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang
utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan
atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan
Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat
serta banyak beramal.
Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan
ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam
ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan
kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang
dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki
berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103)
Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui
Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan
tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilahi
saja.
Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan
akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang besar, yaitu
berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.
B. Alasan Perlu Tarbiyah :
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar
manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.
Interaksi di dalam diri ini memberi pengaruh
kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq
yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan
mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, berhubungan kepada
keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin
banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan
akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup
sehari-hari.
DARI ASPEK INTERNAL AJARAN ISLAM
Ar-Rasul membimbing umat manusia untuk keluar
dari kebodohan.Dengan ciri-ciri : kebodohan (ajahl), kehinaan (Dzillah),
kemiskinan (faqr) dan perpecahan (tanafur).
Kondisi umat Islam sekarang tidak memahami
Islam itu sendiri sehingga akhirnya terjebak dalam kondisi kejahiliyahan modern
dengan kesesatan yang lebih dahsyat dan nyata (QS.3:164) sehingga umat Islam
berada pada tahap pengkeroposan yang diakibatkan oleh : a). kecintaan pada
dunia yang berlebihan dan takut mati. b). saling berpecah belah c).
mengkotak-kotakan ajaran Islam d). penyimpangan ajaran Islam seperti
meng-sipilis-mekan (sekularesme,pluralisme dan liberalisme) Islam e).
terbelenggu sinkritisme berbau TBC (tahayul, bid’ah & churofat) f).
meninggalkan jihad.
Jalan keluar dari kesesatan salah satunya
melalui pembinaan yang didalamnya diajarkan tilawah (dibaca & dibacakan),
tazkiyah (pembersihan diri) dan ta’limul kitab wal hikmah (belajar Al-qur’an
dan hadits) (QS. 2:151). Sehingga akan memperoleh nikmat yang akan mengantarkan
kepada khoiru ummah (QS.3:110) dengan ciri-ciri : berpengetahuan (ilmu),
terhormat (izzah), kekayaan (ghina) dan persaudaraan (ukhuwah).
DARI ASPEK INDIVIDU.
DARI ASPEK INDIVIDU.
Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan
(QS.91:8-10), hakikat jiwa tersebut menghadapi persoalan : secara fitrah jiwa
yang pada dirinya terdapat kecenderungan kepada taqwa dan kecenderungan kepada
dosa.
Adanya musuh bebuyutan (2:168-169) yang tidak
hanya membuat perencanaan yang matang tapi juga merealisasikan (5:82) yang
keduanya bagian dari langkah syetan (35: 6). Untuk menangkal serangan musuh
diperlukan amal jama’i dikalangan kaum muslimin tak akan terjadi kecuali jika
didahului oleh tarbiyah.
C. PERANAN
TARBIYAH DALAM KEHIDUPAN
* Peranannya dalam penerapan system Islam.(4:65)
* Menjamin konsistensi muslim terhadap jamaahnya. (18:28)
* Membentuk generasi Islami, keluarga Islami dan peradaban Islami. (3:110, 2:143,3:104)
* Menumbuhkan kemakmuran yang penuh berkah (QS 7:96).
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.(QS.106:3-4, 89:27-28)
* Kebutuhan kemanusiaan.
* Kewajiban agama.(9:122,2:174, 17:36,58:11, 66:6)
* Peranannya dalam penerapan system Islam.(4:65)
* Menjamin konsistensi muslim terhadap jamaahnya. (18:28)
* Membentuk generasi Islami, keluarga Islami dan peradaban Islami. (3:110, 2:143,3:104)
* Menumbuhkan kemakmuran yang penuh berkah (QS 7:96).
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.(QS.106:3-4, 89:27-28)
* Kebutuhan kemanusiaan.
* Kewajiban agama.(9:122,2:174, 17:36,58:11, 66:6)
D. CIRI-CIRI TARBIYAH
* Apa yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah (Rabbaniyah).
* Menggunakan sarana dan akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
* Pembinaan secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
* Apa yang dilakukan semata-mata mencari ridho Allah dan memakmurkan bumi dengan aturan Allah (Rabbaniyah).
* Menggunakan sarana dan akhlak islami (Akhlaqiyyatu al-wasa’il).
* Pembinaan secara menyeluruh antara potensi akal, jasad dan ruh manusia (Syumuliyah)
E. TUJUAN TARBIYAH :
Selain merupakan kewajiban, kegiatan dididik
dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk
berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di sisi Allah SWT yakni
telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain
pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan Rasulullah SAW.
Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang
berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang mendidik maupun
yang dididik, yaitu:
1. Istiqomah
Setiap kita harus istiqomah terus belajar dan
menggali ilmu Allah, tak ada kata tua dalam belajar, QS. Hud (11) : 112, QS. Al
Kahfi (18) : 28
2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu
untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari kita tidak hadir, maka akan
mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah, apakah kita akan
mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman kita,
demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak
akan maju karena pelajaran tidak bertambah.
* Memahami gambaran yang jelas mengenai Islam yang sempurna dan benar.
* Membentuk kepribadian muslim secara utuh.
* Menumbuhkan harga diri dan pribadi yang tidak mudah dipecah belah
* Keimanan dan ketakwaan penduduk merupakan asas terwujudnya kemakmuran yang penuh berkah.
* Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat.
Comments
Post a Comment