Laporan Praktikum Biologi Laut "VEGETASI HUTAN MANGROVE"


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Hutan mangrove merupakan ekosistem yang paling produktif dan merupakan sumber hara untuk perikanan pantai. Mangrove menyokong kehidupan sejumlah besar spesies binatang dengan menyediakan tempat berbiak, berpijah dan makan. Spesies tersebut meliputi berbagai jenis burung, ikan, kerang dan krustasea seperti udang, kepiting (Mastra, 1999).
            Vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi. Mangrove dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu: mangrove sejati dan mangrove assosiasi. Mangrove sejati sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu mangrove mayor dan mangrove minor. Mangrove mayor terdiri dari 34 jenis, sedangkan mangrove minor terdiri dari 20 jenis. Mangrove assosiasi adalah  pohon dan mempunyai banyak kesamaan dengan pohon bakau, sehingga digabungkan juga sebagai kelompok bakau. Mangrove assosiasi terdiri dari 60 jenis.
            Hutan mangrove Indonesia merupakan hutan mangrove terluas didunia yaitu ± 2,5 juta hektar melebihi Brazil 1,3 juta ha, Nigeria 1,1 juta hadan Australia 0,97 ha (Noordkk , 1999). Namun demikian, kondisimangrove Indonesia baik secara kualitatif dan kuantitatif terus menurundari tahun ke tahun. Pada tahun 1982, hutan mangrove di Indonesiatercatat seluas 5.209.543 ha sedangkan pada tahun 1993menjadi 2.496.185 juta ha, terjadi penurunan luasan hutan mangrove sekitar 47,92 % (Dahuri, 2001).

1.2 Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan praktikum yang telah dilakukan ialah sebagai berikut.
1.      Agar mahasiswa dapat mengenali dan membedakan jenis-jenis Mangrove.
2.      Agar mahasiswa dapat mengenali dan membedakan jenis-jenis perakaran Mangrove.
3.      Agar mahasiswa dapat melakukan pengambilan data mangrove dengan menggunakan “Metode Plot Transek garis”.
4.      Agar mahasiswa dapat melakukan pengolahandan analisa data mangrove.

1.3 Manfaat Praktikum
                                    Adapun manfaat dari praktikum yang telah dilakukan adalah kami dapat mengetahui pengertian dari Mangrove, tipe perakaran mangrove, cara pengambilan data Mangrove di lapangan, menghitung data sampel mangrove dan benthos, serta mengetahui jenis jenis mangrove.









BAB II
DASAR TEORI


2.1 Tinjauan Pustaka
                                    Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi (Dahuri, 2002).
                        Mangrove mempunyai kecenderungan membentuk kerapatan dan keragaman struktur tegakan yang berperan penting sebagai perangkap endapan dan perlindungan terhadap erosi pantai. Sedimen dan biomassa tumbuhan mempunyai kaitan erat dalam memelihara efisiensi dan berperan sebagai penyangga antara laut dan daratan,  bertanggung jawab atas kapasitasnya sebagai penyerap energi gelombang dan menghambat intrusi air laut ke daratan. Selain itu, tumbuhan tingkat tinggi menghasilkan habitat untuk perlindungan bagi hewan-hewan muda dan  permukaannya bermanfaat sebagai substrat perlekatan dan pertumbuhan dari banyak organisme epifit (Nybakken.1986).

                        Menjelaskan bahwa Mangrove mampu untuk menyerap nutrien dari dalam substrat (interstitial) melalui sistem akar-rhizoma. Selanjutnya, fiksasi nitrogen yang dilakukan oleh bakteri heterotropik di dalam rhizosper cukup tinggi lebih dari 40 mg N.m-2.day-1. Koloni bakteri yang ditemukan di mangrove memiliki peran yang penting dalam penyerapan nitrogen dan penyaluran nutrien oleh akar. Fiksasi nitrogen merupakan proses yang penting karena nitrogen merupakan unsur dasar yang penting dalam metabolisme untuk menyusun struktur komponen sel (Patriquin (1972).

                        Aceh merupakan surga mangrove, sebelum terjadinya tsunami pada 2004 lalu, hutan mangrove  tersebar dibeberapa jumlah besar kawasan pesisir pantai aceh. Kawasan pantai timur Aceh merupakan wilayah yang memiliki hutan mangrove sangat padat terutama di kabupaten aceh timur dan aceh tamiang. Selain itu, mangrove juga terdapat  di kabupaten aceh utara dan Bireun namun kepadatannya tidak padat seperti kedua kabupaten tersebut diatas. Dikawasan pantai barat juga terdapat banyak mangrove , Hutan mangrove ini terdapat di kawasan Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Singkil. Hutan mangrove yang sangat padat juga ditemukan di Kabupaten Simelue (Wibisono dan Suryadiputra, 2006).



BAB III
METODELOGI KERJA

3.1 Waktu dan Tempat
                        Adapun waktu dan tempat pada saat praktikum lapangan ialah pada tanggal 30 November 2014. Pukul 08.00 Wib s/d 12.00 Wib. Yang bertempat di Jl Laksamana Malahayati Km 27, Desa Ladong Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam. Dan analisa data sampel dilakukan pada tanggal 1 Desember 2014. Pukul 12.00 s/d 13.45 Wib. Yang bertempat di Laboratorium Terpaadu Fakultas Kelautan dan Perikanan.

3.2 Adapunalatdanbahan yang digunakandalam melaksanakanpraktikuminiialah:
No
AlatdanBahan
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sepatu Boot
Talirafia
Plastikuntuk biota
Meterangulung 50m
Alkohol 70%
Sekop mini
Data Sheet
Alat Tulis
3 pasang
1 gulung
secukupnya
1 buah
Secukupnya
1 buah
1 Lembar
1 Set
             Table 3.2.1. daftar alat dan bahan.
3.3 Cara Kerja
            Beberapa cara kerja dalam praktikum lapangan yang dilakukan ialah :
1.      Di tentukan stasiun yang ingin di amati secara sistematis tegak lurus garis pantai.
2.      Pengambilan sampel biota dan penentuan substrat
·         Di tentukan lokasi transek garis secara tegak lurus terhadap garis pantai dengan luas 10 x 10 m2. Di amati dan di catat jumlah, jenis, dan diameter batang pohon mangrove dan anakan.
·         Masih di dalam plot pengamatan 10 x 10 m2 tentukan lagi di dalam nya plot berukuran 5 x 5 m2.. Di amati dan di catat jumlah, jenis, dan diameter batang pohon mangrove dan anakan. Serta di buat Plot 1 x 1m2 di dalam plot sebelumnya utuk mengamati dan mengetahui jumlah, jenis dan diameter, serta jenis semai.
·         Di ambil sampel biota yang ada di setiap Plot pengambilan data.



3.4  Analisa Data
3.4.1 Data Mangrove
a.       Kerapatanjenisdankerapatanjenis relative
Kerapatanjenis :
Kerapatanjenisrelative :
b.      Penutupanjenisdanpenutupanjenis relative
Penutupanjenis :
Penutupanjenisrelative :
c.       Frekuensi Jenis dan Frekuensi Jenis Relatif
Frekuensi :
Frekuensi Relatif :
d.      Indeksnilaipenting
INP = RDi + RFi + RCi
                                                                                                
3.4.2        Data Benthos
a.       Kepadatan Benthos :
b.      Kerapatan Benthos : H’ = -∑ Pi In Pi
c.       Keseagaman Benthos :
d.      Dominansi : D = ∑ (Pi)2
3.4 Analisa data mangrove
3.4.1 Analisa data manggrove
Kategori
Spesies
Di
Rdi
Fi
Rfi
Ci
Rci
INP
Pohon
Rhizopora apiculata
0.07
100
2.33
100
218.38
100
300
Anakan
Rhizopora
apiculata
0.04
100
1.33
100
16.64
100
300
Semai
Rhizopora apiculata
0.33
100
1
100
-
-
200
Kategori
Spesies
Di
Rdi
Fi
Rfi
Ci
Rci
INP
Pohon
Rhizopora apiculata
0.07
100
2.33
100
218.38
100
300
Anakan
Rhizopora
Apiculata
0.04
100
1.33
100
16.64
100
300
Semai
Rhizopora apiculata
0.33
100
1
100
-
-
200

            3.4.1.1 Pohon
                  
                   =2.33
                  
                  
                
                
                
                
                 INP  =Rdi+Rfi+Rci
                         =100+100+100
                         = 300

3.4.1.2 Anakan

                  
                  
                   =1.33
                  
                  
                
                
                       = 16.64
                
                 INP  =Rdi+Rfi+Rci
                         =100+100+100
                         = 300

3.4.1.3 Semai

                              
                  
                   =1
                  
                  
                   RC
                 INP  =Rdi+Rfi
                         =100+100
                         = 200

3.4.2 Analisa data benthos
Nama Benthos
Di
H’
E
Di
Penaeus monodon
0.08
-0.1620
0.99
0.17
Cerithium articulatum
0.02
0.10
0.1004
0.01
Scylla sp
0.07
0.156
0.156
0.1296

3.4.2.1  Peaneus monodon
               
                       
                       
                         =
3.4.2.2Cerithium articulatum
                     
                     
                     
                     
                       =

         
3.4.2.3Scylla sp
                     
                     
                     
                     

                       =
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Hasil pengamatan manggrove
PLOT
Spesies
Sub Stasiun I
JLH
Di
Fi
Ci
RDi
RFi
RCi
INP
10x10
Rhizopora apiculata
5
0.07
2.33
218.38
100
100
100
300










5x5
Rhizopora apiculata
4
0.04
1.33
16.64
100
100
100
300










1x1
Rhizopora apiculata
1
0.03
1
-
100
100
-
200

Substasiun 1
PLOT
Spesies
Sub Stasiun II
JLH
Di
Fi
Ci
RDi
RFi
RCi
INP
10x10
Rhizopra apiculata
2
0.02
0.3
0.5
3.3
16.67
0.39
20.39










5x5
1. Bruguiera gymnorrhiza
1
0.04
0.3
1.68
3.3
16.67
0.39
20.39

2. Aegiceras floridium
2
0.08
0.6
0.68
66.6
33.30
0.47
100.37










1x1
Aegiceras floridium
1
1
0.6
14.6
66.6
33.30
0.47
100.37
Substasiun 2
PLOT
Spesies
Sub Stasiun II
JLH
Di
Fi
Ci
RDi
RFi
RCi
INP
10x10
Rhizopora sp
2
0.02
0.3
0.5
3.3
16.67
0.39
20.39










5x5
1. Bruguiera gymnorrhiza
1
0.04
0.3
1.68
3.3
16.67
0.39
20.39

2. Aegiceras floridium
2
0.08
0.6
0.68
66.6
33.30
0.47
100.37










1x1
Aegiceras floridium
1
1
0.6
14.6
66.6
33.30
0.47
100.37

No
Spesies
Di
Rdi
Fi
Rfi
Ci
Rci
1
Rhizophora sp
0,01
80.00%
0.3
6
0.1
1.00%
2
Bruquira gymnorhiza
0.04
20.00%
0.3
6
0.1
1.00%
Rataan


50.00%

6

1.00%
Analisa data pohon

No
Spesies
Di
Rdi
Fi
Rfi
Ci
Rci
1
Rhizophora sp
0.03
50.00%
0.3
1.80%
0.3
1.00%
2
Ceriop tagal
0.08
31.25%
0.3
1.80%
0.3
1.00%
3
Bruguiera parvi
0.08
18.75%
0.3
1.80%
0.3
1.00%
Rataan


33.33%

1.80%

1.00%
Analisa data anakan
No
Spesies
Di
Rdi
Fi
Rfi
Ci
Rci
1
Rhizophora sp
0.19
95.00%
0.3
1.50%
0.08
1.00%
2
Bruguiera exaristata
0.01
5.00%
0.3
1.50%
0.03
1.00%
Rataan


50.00%

1.50%

1.00%
Analisa data semai
No
INP
Hasil
1
Pohon

651
2
Anakan

36.13
3
Semai
52.50

Substasiun 3
4.1.2Hasil pengamatan benthos
No
Sp
Jumlah
E
1
Penaeus monodon
1
-0.1620
0.99
2
Cerithium articulatum
3
0.10
0.1004
3
Scylla sp
2
0.156
0.156
Substasiun 1
No
Sp
Jumlah
E
1
Ceritium asperlinnaeus
9
0,32
0,12
2
Acanthocardia
1
0,17
0,06
3
Lucina sp
1
0,17
0,06
4
Rissoinacaelata
5
0,36
0,13
Substasiun 2


No
Spesies
Jumlah
(Di)
H'
E
1
Periophthelmus sp
60
76.92
1.22
0.28
2
Alpheus sp
15
19.23
3
Chiromantes sp
60
15.39
4
Tereblaria sulcata
12
10.26
5
Ceritiumasperlinnaeus
9
11.54
6
Acathocardia
1
1.28
7
Rissoinacaelata
5
6.42
Substasiun 3


4.2 Pembahasan
            Fungsi mangrove sangatlah banyak, yang diantaranya adalah, mangrove berfungsi sebagai penahan sedimen tanah, sebagai garis pantai, sebagai penahan ombak, penahan penjorokan air ke darat, sebagai tempat pemijahan berbagai biota yang hidup pada habitat tersebut, tempat biota-biota tersebut melindungi diri, mangrove berfungsi juga sebagai penyerap karbon, penghasil O2 pada perairan tersebut oleh sebab itu banyak di temukan biota laut didaerah persisir pantai.
            Dengan di adakan nya praktikum laangan ini kami jadi mengerti dengan keseragaman benthos di daerah desa Ladong tersebut bagaimana populasinya, populasi hutan mangrovenya, jenis apa saja mangrove yang ada, dan kami juga mengetahui cara pengambilan data menggunakan Metode Transek Garis.
            Pada lokasi praktikum yang telah di lakukan di desa Ladong kecamatan Masjid Raya, aceh besar. Kami menemukan substrat lokasi pengambilan data yakni berlumpur dan Berpasir hutan mangrove di sana masih terihat baik, banyak juga biota biota yang bersimbiosis dengan pohon mangrove dan akar mangrove, seperti Peaneus Monodon, uca rosea dan lain nya.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat saya uraikan ialah sebagai berikut.
1.         Beberapa spesies yang telah kami dapatkan adalah Rhizopora apiculata, Aegiceras floridium dan Bruguiera gymnorrhiza
2.         Hutan mangrove Indonesia merupakan hutan mangrove terluas didunia yaitu ± 2,5 juta hektar melebihi Brazil 1,3 juta ha, Nigeria 1,1 juta hadan Australia 0,97 ha.
3.         Ada beragam jenis hewan yang bersimbiosa di pohon mangrove dan sekitarnya, seperti peaneus monodon, Uca rosea, Cassidulaaurisfelis, PeriophthalmusSp.
4.         Pada praktikum ini kami juga menemukan beragam jenis Mangrove.


5.2 Saran
            Adapun saran yang dapat saya uraikan atas praktikum yang telah kami lakukan ialah.
1.      Untuk kemudian harinya praktikan dan asisten lebih meningkatkan  komunikasi yang baik, agar sampel atau data yang akan di ambil semakin lebih akurat.
2.      Asisten dan praktikan sama sama turun ke lapangan, agar tidak ada akan terjadi pemalsuan data dari orang yang tak bertanggung jawab atas kerjanya.
3.      Sebelum mengambil data sampel di lapangan, harap di jelaskan kembali cara kerja pengambilan data agar lebih akurat




DAFTAR PUSTAKA


Wibisono & Suryadiputra, 2006. Ekologi Perairan pesisir pantai. Erlangga. Jakarta
Patriquin, 1972. Dasar Utama Terjadinya Hutan Mangrove.Yudhistira:Bandung 
Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999.Panduan Pengenalan Mangrove di          Indonesia. PKA/WI-IP. Bogor.
Dahuri et al., 2001.Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Seacara Terpadu.        PT. Pradnya Paramita. Jakarta.


Comments

Popular posts from this blog

kamus bahasa pakpak versi saidin .... mohon koreksi

lirik lagu pakpak "Berngin En"

Lirik lagu sedih.. Ise ndia sisalah dan Air mata perkawinan