migrasi ikan tuna

OSEANOGRAFI PERIKANAN
“MIGRASI IKAN TUNA”
Disusun Oleh:
ARDYANSYAH
DEWI SURYANI
MUSTAFA EFENDI
SAIDIN ISNAINI A A
SAMSUL BAHRI


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
MIGRASI IKAN TUNA
Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya.
Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu. mempunyai dua sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan ( finlet ) di belakang sirip punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap (Ditjen Perikanan,1983 dalam  Aryono. 2008).
Umumnya ikan melakukan migrasi karena didorong dua hal. Pertama untuk mencari makanan. Kedua untuk melakukan reproduksi. Untuk mencapai dua hal tersebut, ikan mencari tempat yang ideal. Tempat ideal ini berkaitan erat dengan karakter fisisnya. Karakter fisis yang biasanya memengaruhi pergerakan migrasi ikan, termasuk ikan tuna antara lain: suhu, cahaya, dan kadar oksigen. Selain itu Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan)
Untitled-2
Faktor eksternal
a.       Suhu
Suhu mempengaruhi distribusi ikan tuna dewasa dan anak ikan. Ikan tuna dewasa dan anak ikan memiliki preferensi suhu untuk pertumbuhan yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi berbagai aktivitas ikan seperti : migrasi ikan, proses makan dan metabolisme. Ikan tuna dewasa akan melakukan migrasi dengan tujuan untuk mencari makan. Oleh karena itu, ikan tuna dewasa akan memilih tempat-tempat yang memiliki suhu yang relatif lebih rendah. Ini berkaitan dengan laju matabolisme dimana pada suhu yang rendah, laju metabolisme melambat. Hal tersebut memungkinkan ikan tuna memiliki kesempatan mencapai bobot yang berat karena pertumbuhan yang baik. Ikan ini juga termasuk ikan pelagis oseanik yang melakukan migrasi ke berbagai perairan samudera. Hidupnya terutama di perairan subtropis, yakni pada lintang 45° LU - 43° LS, serta 180° BB – 180° BT, yang berada pada kisaran suhu 13° - 29° C
Selain untuk mencari makan, ikan tuna dewasa juga melakukan migrasi untuk bertelur. Untuk tujuan ini, ikan tuna mencari tempat yang bersuhu relatif tinggi. Ini disebabkan telur-telur ikan tuna dapat berkembang optimum selain didukung faktor ketersediaan makanan.
b.      Cahaya
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang penting dalam kehidupan ikan tuna. Secara langsung cahaya mempengaruhi ikan tuna dalam menangkap mangsanya, mencari tempat berlindung, menerima sinyal untuk kawin dan tentunya untuk orientasi. Secara tidak langsung cahaya mempengaruhi pewarnaan di dalam laut. Cahaya juga dapat memicu dan mengarahkan migrasi ikan tuna. Ini disebabkan cahaya terutama cahaya matahari menjadi komponen utama dalam proses fotosintensis. Aktivitas fotosintesis merupakan pusat rantai makanan makhluk hidup di laut. Inilah mengapa ikan tuna mencari tempat yang memiliki pencahayaan cukup untuk fotosintesis.
c.       Salinitas
Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya.
d.      Arus pasang surut
Arus pasang surut Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan.
e.       Musim
 Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.
FAKTOR INTERNAL
a.       Kematangan Gonad
Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad.
b.      Insting
Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

kamus bahasa pakpak versi saidin .... mohon koreksi

lirik lagu pakpak "Berngin En"

Lirik lagu sedih.. Ise ndia sisalah dan Air mata perkawinan